Memiliki skill komunikasi yang baik
merupakan salah satu elemen yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mencapai
kesuksesan. Coba kita perhatikan bersama, pekerjaan mana sih yang tidak
membutuhkan skill komunikasi?. Seorang teknisi pun yang pekerjaannya
utak-atik alat atau mesin juga tetap membutuhkan skill komunikasi yang baik dalam rangka
mempromosikan hasil temuannya kepada khalayak. Demikian juga
pekerjaan-pekerjaan yang lainnya. Hari Sabtu silam, (30/3/2013) saya mengikuti
acara yang sangat menarik yaitu One Day Seminar with Choky Sitohang di
Wisma BII Jalan Pemuda 60-70 Surabaya. Acara tersebut digagas oleh Public
Speaking School Surabaya yang diperuntukkan pelajar dan kalangan umum
dengan tujuan mengajak semua kalangan untuk bersama-sama meningkatkan skill
komunikasi yang baik demi tercapainya kesuksesan. Skill komunikasi yang
baik tidak hanya dimiliki oleh presenter, trainer, atau guru saja, namun harus
dimiliki oleh semua kalangan.
Bapak Client Wilfred Tetelepta atau biasa
disapa dengan Mas Ken, sebagai salah satu pembicara dalam acara tersebut
memiliki gagasan bahwa komunikasi sangat dibutuhkan dimana saja. Misalnya di kantor,
sekolah, kehidupan sosial, keluarga, hiburan, olah raga, bisnis, dan lain
sebagainya. Pembawaan beliau yang sangat
dekat dengan peserta membuat suasana menjadi terasa atraktif dan menarik.
Begitu juga dengan pembicara
selanjutnya, Choky Sitohang yang mampu membius audience sehingga
semuanya fokus terhadap apa yang beliau sampaikan. Beliau memiliki gagasan
bahwa dalam Top Ten Skills Employers Look For, skill komunikasi
menempati urutan pertama dibandingkan dengan skill yang lainnya, seperti
integritas, kemampuan bekerja sama, kemampuan analisa, kemampuan beradaptasi,
motivasi, bekerja keras, kemampuan interpersonal, kemampuan komputer, dan detail
oriented.
Inti dari materi yang disampaikan adalah mengajak
semua kalangan untuk belajar dan melatih diri dalam berkomunikasi yang baik,
termasuk penggunaan body language, pengaturan intonasi, teknik
pengambilan nafas, teknik menggunakan microphone, dan lain-lain. Selain
itu pembicara juga memberikan tips untuk mengatasi gugup saat berbicara di
depan audience, bagaimana mempersiapkan diri ketika akan menghadapi audience,
bagaimana membangun rasa percaya diri, persiapan materi yang akan disampaikan,
mempersiapkan bagaimana kostum yang akan dikenakan, penguasaan lokasi, dan
sebagainya. Sebagai orang yang baru belajar berkomunikasi yang baik, hendaknya
mengubah mindset-nya untuk selalu berubah dalam kebaikan, berubah untuk
maju, serta berubah dalam memberikan kontribusi untuk bangsa ini. Mari kita
bersama-sama mengubah mindset negatif menjadi positif demi menyongsong
perubahan ke arah yang lebih baik dengan menguasai skill komunikasi yang
baik.
kereeennn
BalasHapus