Pernah baca twitt pak Susilo Bambang Yudhoyono (@SBYudhoyono) yang
bunyinya “sebagai Negara berkembang, sasaran kita tidak sekedar pertumbuhan
saja. Ciptakan lapangan kerja dan kurangi kemiskinan”. Dari situ saya bisa menebak bahwa program-program untuk mengurangi kemiskinan
pasti ada. Dengan cara apapun, entah dengan cara membuka lapangan pekerjaan,
adanya program pemberian bantuan untuk rakyat miskin, sekolah gratis, pengobatan
gratis, dan lain-lain. Seperti yang dilakukan oleh Dinas Sosial yaitu Program
Keluarga Harapan (PKH) salah satunya yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah
Tangga Sangat Miskin. Tidak hanya pemerintah saja yang peduli, namun banyak
lembaga swasta yang berkecimpung dalam penyaluran zakat atau infaq yang
diberikan pada masyarakat miskin dengan harapan dapat mengurangi beban
hidupnya. Apakah dengan tindakan seperti ini masyarakat miskin bisa mendadak
kaya dalam jangka waktu panjang?. Tentu tidak. Fungsi lembaga-lembaga itu seharusnya
hanya dijadikan rujukan ketika masyarakat yang miskin itu tengah mengalami
sesuatu hal mendesak yang membuatnya terhimpit, sehingga membutuhkan
bantuan dana segera. Bukan malah dijadikan sebagai tempat mengadu setiap saat,
yang mengakibatkan orang jadi malas bekerja, dan hanya mengandalkan
lembaga zakat sebagai tempat meminta-meminta.
Kamis, 26 September 2013
Selasa, 24 September 2013
Pantun Selamat Pagi
Pada umumnya orang
mulai melakukan aktifitas pada pagi hari. Pagi-pagi alangkah baiknya kalau
berbagi pantun ‘selamat pagi’ agar kita senantiasa bahagia dan selalu semangat
dalam menjalani aktifitas seharian. Seperti halnya yang dilakukan oleh
menkominfo kita, pak Tifatul Sembiring. Sering beliau berbagi pantun di akun twitter maupun facebooknya. Tidak ada salahnya jika kita mengikuti kebiasaan yang
unik ini…
Sabtu, 21 September 2013
Catatan Liburan: Akhirnya ke Bromo Juga...
Pesona Gunung Batok |
Pada kesempatan libur weekend
tanggal 7 September 2013, saya dan teman-teman Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga (LPPM UA) pergi ke Bromo. Akhirnya
kegiatan yang sudah kami rencanakan satu bulan sebelumnya menjadi kenyataan.
Berangkat dari Surabaya tanggal 7 September 2013 malam. Tepat jam 19.30 WIB
kami berangkat dengan mengendarai ELF yang di nahkodai oleh Bos gank. Perkiraan kami sampai ditujuan
sekitar jam 23.30 WIB. Karena keahlian berkendara yang dimiliki bos gank sangat hebat, maka kami sampai
ditujuan sekitar jam 22.00 WIB. Benar-benar perjalanan yang sangat express, menakjubkan, penuh canda tawa, namun tak lupa
berdoa.
Rabu, 11 September 2013
Tidak Mengeluh, Tanda Bersyukur
Menjadi anak rantau
sungguh merupakan hal yang luar biasa dalam kamus hidup saya. Hidup dengan
orang-orang baru, lingkungan baru, jauh dari orang tua, dan menemukan berbagai
persoalan-persoalan baru yang harus diselesaikan secara mandiri. Itulah kelebihannya,
hidup sebagai anak rantau akan membawa
seseorang kepada anak tangga-anak tangga persoalan. Di mana setiap anak
tangganya menunjukkan sejauh mana level dari orang tersebut. Sebagaimana ketika
ingin menempati posisi yang lebih tinggi, tentu harus ada gerakan dan dorongan
energi lebih. Tanpa itu, kedudukan akan tetap, stagnan. Tiada perubahan. Di setiap
persoalan itulah yang akhirnya membawa seseorang menjadi lebih dewasa dalam
bersikap.
Langganan:
Postingan (Atom)