Kamis, 26 September 2013

Kemiskinan Tak Bisa Diberantas. Benarkah?



Pernah baca twitt pak Susilo Bambang Yudhoyono (@SBYudhoyono) yang bunyinya “sebagai Negara berkembang, sasaran kita tidak sekedar pertumbuhan saja. Ciptakan lapangan kerja dan kurangi kemiskinan”. Dari situ saya bisa menebak bahwa program-program untuk mengurangi kemiskinan pasti ada. Dengan cara apapun, entah dengan cara membuka lapangan pekerjaan, adanya program pemberian bantuan untuk rakyat miskin, sekolah gratis, pengobatan gratis, dan lain-lain. Seperti yang dilakukan oleh Dinas Sosial yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) salah satunya yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin. Tidak hanya pemerintah saja yang peduli, namun banyak lembaga swasta yang berkecimpung dalam penyaluran zakat atau infaq yang diberikan pada masyarakat miskin dengan harapan dapat mengurangi beban hidupnya. Apakah dengan tindakan seperti ini masyarakat miskin bisa mendadak kaya dalam jangka waktu panjang?. Tentu tidak. Fungsi lembaga-lembaga itu seharusnya hanya dijadikan rujukan ketika masyarakat yang miskin itu tengah mengalami sesuatu hal mendesak yang membuatnya terhimpit, sehingga membutuhkan bantuan dana segera. Bukan malah dijadikan sebagai tempat mengadu setiap saat, yang mengakibatkan orang jadi malas bekerja, dan hanya mengandalkan lembaga zakat sebagai tempat meminta-meminta.

Selasa, 24 September 2013

Pantun Selamat Pagi

Pada umumnya orang mulai melakukan aktifitas pada pagi hari. Pagi-pagi alangkah baiknya kalau berbagi pantun ‘selamat pagi’ agar kita senantiasa bahagia dan selalu semangat dalam menjalani aktifitas seharian. Seperti halnya yang dilakukan oleh menkominfo kita, pak Tifatul Sembiring. Sering beliau berbagi pantun di akun twitter maupun facebooknya. Tidak ada salahnya jika kita mengikuti kebiasaan yang unik ini…

Sabtu, 21 September 2013

Catatan Liburan: Akhirnya ke Bromo Juga...


Pesona Gunung Batok

Pada kesempatan libur weekend tanggal 7 September 2013, saya dan teman-teman Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga (LPPM UA) pergi ke Bromo. Akhirnya kegiatan yang sudah kami rencanakan satu bulan sebelumnya menjadi kenyataan. Berangkat dari Surabaya tanggal 7 September 2013 malam. Tepat jam 19.30 WIB kami berangkat dengan mengendarai ELF yang di nahkodai oleh Bos gank. Perkiraan kami sampai ditujuan sekitar jam 23.30 WIB. Karena keahlian berkendara yang dimiliki bos gank sangat hebat, maka kami sampai ditujuan sekitar jam 22.00 WIB. Benar-benar perjalanan yang sangat express,  menakjubkan, penuh canda tawa, namun tak lupa berdoa.

Rabu, 11 September 2013

Tidak Mengeluh, Tanda Bersyukur



Menjadi anak rantau sungguh merupakan hal yang luar biasa dalam kamus hidup saya. Hidup dengan orang-orang baru, lingkungan baru, jauh dari orang tua, dan menemukan berbagai persoalan-persoalan baru yang harus diselesaikan secara mandiri. Itulah kelebihannya, hidup sebagai anak rantau  akan membawa seseorang kepada anak tangga-anak tangga persoalan. Di mana setiap anak tangganya menunjukkan sejauh mana level dari orang tersebut. Sebagaimana ketika ingin menempati posisi yang lebih tinggi, tentu harus ada gerakan dan dorongan energi lebih. Tanpa itu, kedudukan akan tetap, stagnan. Tiada perubahan. Di setiap persoalan itulah yang akhirnya membawa seseorang menjadi lebih dewasa dalam bersikap.