Senin, 19 Januari 2015

Tentang Surabaya (1)


Hampir tujuh tahun sudah saya tinggal di kota pahlawan ini. Hidup di perantauan memang banyak suka dan dukanya, disamping banyak pengalaman yang saya dapatkan. 

Dukanya, hidup sendiri – jauh dari keluarga terutama orang tua, kadang homesick kalau kangen. Paling untuk melepas rasa rindu hanya lewat suara di udara. Dan, pengalaman buruk yang tak kalah menarik ketika baru satu bulan tinggal di surabaya, kamar saya banjir saudara – saudara. Stress? Pasti. Untung masih bisa dikendalikan agar tidak menjadi gila. Beruntunglah saya punya teman yang sesama dari kampung halaman dan memiliki kisah duka yang sama. Karena memang kami satu kamar. Pekerjaan untuk membersihkan sisa – sisa banjir berhasil kami atasi berdua dengan sekuat jiwa dan raga.

Ah, itu hanya secuil pengalaman duka saja. Memang begitulah hidup di kota perjuangan, harus tahan banting dengan hal buruk penuh duka. Namun, pengalaman suka-nya hidup di Surabaya tentu masih banyak dan tak kalah menarik. Memiliki teman yang asyik, tempat wisata yang unik, serta masih banyak tempat – tempat kuliner yang wajib untuk diincip dan jangan hanya dilirik. 

Kamis, 22 Mei 2014

Tak Sekedar Komitmen !

Pembuatan komitmen adalah proses yang lumrah terjadi dalam hidup kita. Komitmen merupakan hasil dari kesepakatan bersama, yang kemudian menjadi semacam “aturan”. Namun aturan tersebut hanya terbatas pada orang-orang yang terlibat di dalam Rule of the game, only the one who join to the game. Misalnya, seorang Ibu memberikan aturan kepada putrinya agar tidak jajan sembarangan ketika di sekolah, dengan alasan jajan sembarangan banyak mengandung pewarna dan pemanis buatan yang tidak baik bagi kesehatan tubuh. Aturan tersebut disepakati oleh putrinya dengan hati yang lapang lagi patuh. Dan, sang ibu pun memberikan alternatif agar putrinya tidak jajan sembarangan, yaitu dengan berjanji membawakan putrinya bekal berupa jajanan yang sehat. Sang ibu dan putrinya telah berkomitmen untuk patuh terhadap aturan tersebut, dan mereka berdua menyepakati bersama.

Kamis, 28 November 2013

Jangan Jadi Diri Sendiri !



 
Sering orang mengatakan pada orang lain yang mulai resah gelisah karena ingin meniru gaya orang lain yang diidolakannya, ingin dipuji seperti si A, ingin diistimewakan seperti si B, dan tidak ingin disalahkan ketika melakukan kesalahan, maka mereka akan mengatakan “be your self !”.
Namun, ketika ada orang yang menyarankan pada kita dengan kalimat “be your self !” atau “jadilah dirimu sendiri !”, apakah kita tidak boleh berubah? Tentu boleh!

Jumat, 15 November 2013

MENUNGGU ITU MENYENANGKAN

Sebagian orang menganggap bahwa menunggu itu adalah suatu hal yang sangat membosankan. Kadang, menunggu itu bikin emosi, ingin marah, ngantuk, membuat perasaan jadi campur aduk, dan deg-degan tidak karuan. Beberapa orang yang saya jumpai di halte, stasiun, atau antrian biasanya mereka memanfaatkan waktu tunggu itu untuk otak-atik handphone, entah sms-an, telepon, buka facebook, twitter, atau jaringan sosial lainnya yang sekarang ini sudah beredar di tengah masyarakat.

Nah, kebetulan saya saat ini sedang menunggu tamu di kantor. Janji datang jam 09.00, tapi masih belum terlihat batang hidungnya. Sebenarnya saya juga tidak suka kalau menunggu terlalu lama. Tapi tidak ada salahnya kan kalau saya memanfaatkan waktu tunggu ini untuk menulis, sambil melenturkan jemari yang sudah lama kaku.

Kamis, 26 September 2013

Kemiskinan Tak Bisa Diberantas. Benarkah?



Pernah baca twitt pak Susilo Bambang Yudhoyono (@SBYudhoyono) yang bunyinya “sebagai Negara berkembang, sasaran kita tidak sekedar pertumbuhan saja. Ciptakan lapangan kerja dan kurangi kemiskinan”. Dari situ saya bisa menebak bahwa program-program untuk mengurangi kemiskinan pasti ada. Dengan cara apapun, entah dengan cara membuka lapangan pekerjaan, adanya program pemberian bantuan untuk rakyat miskin, sekolah gratis, pengobatan gratis, dan lain-lain. Seperti yang dilakukan oleh Dinas Sosial yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) salah satunya yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin. Tidak hanya pemerintah saja yang peduli, namun banyak lembaga swasta yang berkecimpung dalam penyaluran zakat atau infaq yang diberikan pada masyarakat miskin dengan harapan dapat mengurangi beban hidupnya. Apakah dengan tindakan seperti ini masyarakat miskin bisa mendadak kaya dalam jangka waktu panjang?. Tentu tidak. Fungsi lembaga-lembaga itu seharusnya hanya dijadikan rujukan ketika masyarakat yang miskin itu tengah mengalami sesuatu hal mendesak yang membuatnya terhimpit, sehingga membutuhkan bantuan dana segera. Bukan malah dijadikan sebagai tempat mengadu setiap saat, yang mengakibatkan orang jadi malas bekerja, dan hanya mengandalkan lembaga zakat sebagai tempat meminta-meminta.

Selasa, 24 September 2013

Pantun Selamat Pagi

Pada umumnya orang mulai melakukan aktifitas pada pagi hari. Pagi-pagi alangkah baiknya kalau berbagi pantun ‘selamat pagi’ agar kita senantiasa bahagia dan selalu semangat dalam menjalani aktifitas seharian. Seperti halnya yang dilakukan oleh menkominfo kita, pak Tifatul Sembiring. Sering beliau berbagi pantun di akun twitter maupun facebooknya. Tidak ada salahnya jika kita mengikuti kebiasaan yang unik ini…

Sabtu, 21 September 2013

Catatan Liburan: Akhirnya ke Bromo Juga...


Pesona Gunung Batok

Pada kesempatan libur weekend tanggal 7 September 2013, saya dan teman-teman Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga (LPPM UA) pergi ke Bromo. Akhirnya kegiatan yang sudah kami rencanakan satu bulan sebelumnya menjadi kenyataan. Berangkat dari Surabaya tanggal 7 September 2013 malam. Tepat jam 19.30 WIB kami berangkat dengan mengendarai ELF yang di nahkodai oleh Bos gank. Perkiraan kami sampai ditujuan sekitar jam 23.30 WIB. Karena keahlian berkendara yang dimiliki bos gank sangat hebat, maka kami sampai ditujuan sekitar jam 22.00 WIB. Benar-benar perjalanan yang sangat express,  menakjubkan, penuh canda tawa, namun tak lupa berdoa.