Sebagian
orang menganggap bahwa menunggu itu adalah suatu hal yang sangat membosankan. Kadang,
menunggu itu bikin emosi, ingin marah, ngantuk, membuat perasaan jadi campur aduk,
dan deg-degan tidak karuan. Beberapa orang yang saya jumpai di halte, stasiun,
atau antrian biasanya mereka memanfaatkan waktu tunggu itu untuk otak-atik
handphone, entah sms-an, telepon, buka facebook, twitter, atau jaringan sosial lainnya
yang sekarang ini sudah beredar di tengah masyarakat.
Nah, kebetulan saya saat ini sedang menunggu tamu di kantor. Janji datang jam 09.00, tapi masih belum terlihat batang hidungnya. Sebenarnya saya juga tidak suka kalau menunggu terlalu lama. Tapi tidak ada salahnya kan kalau saya memanfaatkan waktu tunggu ini untuk menulis, sambil melenturkan jemari yang sudah lama kaku.
Sebenarnya
ada banyak solusi agar menunggu itu menyenangkan dan bermanfaat. Misalnya bisa
juga kita isi waktu tunggu kita dengan membaca, menulis, diskusi, makan, dan lain-lain. Daripada kita manfaatkan
dengan chating-chating gak jelas tujuannya kemana. Atau ngerumpi gossip yang
tidak ada manfaatnya.
Satu lagi. Bagi yang
sedang menunggu datangnya pujaan hati, tak perlu resah dan gelisah. Isi saja
hari-hari dengan perbanyak ibadah, puasa sunnah, hafalan al qur’an, dan
senantiasa terus memperbaiki diri. Agar Alloh juga mempersiapkan jodoh yang
terbaik untuk kita nanti. Jangan sampai di waktu penantian ini kita isi dengan
hal-hal yang malah menjerumuskan kita pada jurang kemaksiatan. Apalagi menunggu datangnya kepastian. Pasti
akan banyak hal dan pelajaran yang akan kita dapatkan. Menunggu juga bagian
dari proses pendewasaan dan pematangan karakter lho…
Ingat, di dunia ini tidak ada hal yang sia- sia termasuk menunggu. Menunggu juga menyimpan banyak pelajaran. Pelajaran tentang keikhlasan dan kesabaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar